Thursday, 23 February 2017

Light Fixture

lu·mi·naire
/ˌlo͞oməˈner/


"is an electrical device used to create artificial light by use of an electric lamp"
-Wikipedia

Luminaire, atau Light Fixture, atau Light Fitting, atau Housing adalah sebutan bagi sebuah alat yang digunakan sebagai tempat meletakkan lampu agar bisa menghasilkan pencahayaan buatan, atau bahasa mudahnya adalah rumah lampu.

"Selain penentuan titik lampu, pemilihan spesifikasi luminaire adalah proses yang krusial dalam desain pencahayaan"

Luminaire muncul dengan bentuk yang sangat bervariasi, ibaratnya sebenarnya mirip seperti kita kalau mau beli sepatu, ada pilihan dari model yang bermacam-macam, punya fungsi yang berbeda-beda, harga yang variatif, bahkan sampai KW-KW aja ada loh wkwkwk. Intinya adalah memilih spek lampu itu ga gampang, yaa mungkin susah-susah-gampang buat yang udah pengalaman, tapi proses pemilihan spek ini terkadang jadi salah satu proses yang lama.

Oke kali ini saya akan bahas beberapa tipe luminaire atau rumah lampu




Recessed Mounted Light


Tipe ini bentuk rumah lampunya tersembunyi di balik plafon, dinding, atau lantai dan hanya menyisakan sedikit fixture yang terlihat. Bentuk ini disukai karena kesannya yang clean karena tidak ada tonjolan lampu yang annoying, tapi salah satu kelemahannya adalah karena letak lampunya yang di dalam sehingga sebaran cahayanya tidak bisa maksimal. Reccesed mounted light yang diletakkan di plafon biasa disebut dengan downlight, sedangkan yang di lantai biasanya disebut dengan uplight.





Surface Mounted Light


Kebalikan dengan recessed mounted, lampu jenis ini housingnya tidak disembunyikan alias muncul di permukaan. Biasanya lampu jenis ini digunakan apabila tidak ada ruang untuk menyembunyikan housing apabila menggunakan jenis recessed, atau apabila desainer menginginkan sebaran cahaya yang lebih terarah atau spesifik yang tidak bisa dicapai bila menggunakan jenis recessed. Kelebihannya adalah instalasinya yang mudah karena tidak perlu pekerjaan bobok untuk tempat menyembunyikan lampu, namun kelemahannya adalah bentuknya yang "nongol" terkadang jadi masalah tersendiri.




Cove Light

Sebenarnya ini mungkin lebih cocok masuk ke jenis pencahayaan, bukan jenis luminaire, tapi saya lebih suka mengklasifikasikan ini ke jenis lampu. Anyway, cove lighting ada di plafon dengan bentuk drop atau up ceiling dan menggunakan lampu linear, biasa dikenal dengan indirect light (tapi menurut saya indirect light artinya terlalu luas jadi saya stick to cove light). Cove light merupakan satu jenis lampu yang sering dipakai di dunia lighting design, karena fungsinya yang bisa mempengaruhi mood di dalam ruangan, bisa mempunyai keluaran cahaya yang kuat, bisa juga berfungsi sebagai aksen. Kelemahannya adalah instalasinya sedikit sulit karena biasanya perlu ada gambar detail potongan plafonnya, dan apabila pemasangannya kurang rapih, efek lampunya akan terlihat jelek.





Track Light

Fixture jenis ini pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, si fixturenya itu sendiri (track heads) dan tracknya sebagai media penyalur listrik bagi si fixture, sehingga penempatan track heads bisa fleksibel sepanjang track tersebut. Kelebihannya adalah fleksibilitas pemakaiannya karena bisa digeser-geser sepanjang tracknya, cocok untuk museum/retail. Sedangkan kelemahannya adalah bentuknya yang "nongol" terkadang jadi masalah bagi sebagian orang.




Pendant Light / Chandelier

Jenis lampu yang digantung dari plafon. Sering digunakan sebagai dekorasi ruangan, tapi juga bisa berfungsi sebagai general lighting, bahkan task lighting, tergantung aplikasinya.





Concealed Light

Aplikasi yang lebih luas dari indirect light karena concealed light adalah lampu yang disembunyikan dari pandangan, biasanya disembunyikan diantara detail bangunan, entah itu dinding, tangga, ataupun furniture. Memiliki efek yang sangat bagus apabila dieksekusi dengan baik, tapi kesulitannya adalah instalasinya sedikit sulit, kadang seperti arah tembak cahaya, penempatan ballast dan masalah-masalah teknis lainnya bisa membuat hasilnya kurang maksimal.


"Lah mas kalo kayak wall lamp gitu masuknya kemana?? Terus kalo bollard lamp itu masuk kemana??"

Secara umum klasifikasi jenis-jenis lampu diatas adalah yang paling gampang ditangkep orang ketika saya menjelaskan tentang ini, jenis lainnya yang sering kita dengar seperti inground uplight, spot light, bollard, dan lain-lainnya biasanya merupakan penyebutan khusus dari jenis lampu diatas. Misalnya bollard light atau lampu taman, pada dasarnya adalah surface mounted light yang dipasang di taman, atau wardrobe light yang merupakan contoh concealed light. Wall lamp sendiri sebenernya masih luas, ada tipe yang recessed mounted dan ada yang surface mounted, sama halnya seperti downlight ada yang recessed dan surface mounted.

Intinya adalah penyebutan jenis lampu bisa sedikit berbeda, tapi secara konsep jenisnya klasifikasi di atas menurut saya adalah yang paling mudah untuk dipahami kelebihan dan kekurangan masing-masing jenisnya.

Monday, 20 February 2017

Light Source

If we want to talk about lighting, first we need to know about light source.

Pada dasarnya, cahaya bisa dihasilkan dari berbagai macam cara, cara paling primitif tentunya dengan menggunakan api. Semakin berkembangnya jaman, kebutuhan akan cahaya semakin tinggi, sehingga orang mulai menggunakan api untuk pencahayaan buatan.

Akhirnya setelah jaman semakin maju, ditemukan sumber-sumber cahaya buatan lainnya dari incandescent lamp, halogen lamp, dan bermacam-macam jenis lampu lainnya. Alright, now we’re gonna talk about it one by one.

*penjelasan dibawah mungkin kurang ilmiah, kalo butuh penjelasan tentang teknisnya mungkin bisa ke W*kipedia, disini saya akan jelaskan berdasarkan pengalaman saya saja, LOL



Incandescent Lamp

Atau bahasa awamnya lampu pijar, menggunakan filamen yang dipanaskan sehingga menghasilkan cahaya. Penggunaan lampu ini sebenarnya sudah semakin ditinggalkan karena sifatnya yang panas dan boros energi karena dari listrik yang digunakan, 90% berubah menjadi panas dan hanya 10% yang menjadi cahaya. Tapi disisi lain, cahaya yang dihasilkan sangat bagus karena memiliki nilai CRI (Color Rendering Index) yang tinggi



Halogen Lamp

Merupakan turunan dari lampu incandescent, masih menggunakan sistem filamen tapi diisi dengan gas halogen seperti iodin atau bromin. Sebelum munculnya lampu LED, halogen merupakan salah satu favorit lighting designer karena CRInya yang tinggi dan memiliki berbagai macam beam angle, watt, dan ukuran



Low Pressure Sodium Lamp

Biasa digunakan sebagai lampu penerangan jalan, karena efisiensinya yang sangat tinggi bisa mencapai 200 lumen/watt. Tapi disisi lain, memiliki nilai CRI yang sangat buruk, sehingga penggunaannya terbatas.


High Pressure Sodium Lamp

Penggunaannya mirip seperti low pressure sodium lamp, hanya berbeda pada penggunaan gas di dalam lampunya. Memiliki efisiensi lebih rendah dari low pressure sodium lamp, tapi memiliki spektrum warna lebih lengkap



Metal Halide Lamp

Salah satu lampu yang banyak digunakan oleh lighting designer, baik untuk kebutuhan dalam ruang ataupun luar ruangan. Memiliki cahaya warna putih, sering digunakan menjadi lampu fasad, tempat parkir, area olahraga, dan banyak penggunaan lainnya. Memiliki efisiensi yang cukup tinggi, namun penggunaan untuk aplikasi dalam ruang kurang efektif karena lampu ini membutuhkan waktu lama untuk menyala (warm up)



Fluorescent Lamp

Merupakan salah satu lampu hemat energi yang banyak dipakai untuk penerangan general. Jenis yang banyak dipakai adalah T5 atau T8 yang berbentuk tube, dan compact fluorescent lamp yang sering dipakai di perumahan. Kekurangan lampu flurescent bagi lighting designer adalah sifat cahayanya yang general sehingga sulit untuk “diatur”, tidak seperti lampu halogen yang bisa memiliki sudut pencahayaan.



LED Lamp

Merupakan jenis lampu yang lagi “hits” saat ini, karena penggunaannya yang sudah meluas dan efisiensinya yang tinggi. Lighting designer banyak memakai lampu LED karena seperti halogen, lampu LED bisa memiliki sudut, sehingga pencahayaannya mudah untuk diatur. Selain yang memiliki sudut, lampu LED juga muncul dengan bentuk pengganti lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) yang pencahayaannya menyebar, bahkan LED bulb yang dibuat menyerupai lampu filamen atau incandescent. Sepertinya untuk lampu LED akan memerlukan satu pembahasan tersendiri untuk mengulasnya, haha



OLED Lamp

Organic LED adalah pengembangan dari lampu LED, yang memiliki keunggulan dalam bentuknya yang tipis. Menggunakan lapisan filamen tipis yang merupakan semikonduktor sebagai pemancar cahaya. Pada saat ini sih, penggunaannya masih terbatas karena harganya yang masih mahal, sehingga penggunaannya baru terbatas pada lampu dekoratif karena bentuknya yang tipis dan fleksibel. Well, tapi mungkin dalam beberapa tahun kedepan, mungkin OLED bakal menggantikan LED biasa dalam hal architectural lighting design. We’ll see.

Seperti yang saat ini terjadi, perkembangan teknologi lampu sedang berjalan dengan cepat terutama setelah penggunaan lampu LED meluas, sehingga mungkin beberapa jenis lampu diatas sudah ditinggalkan dan beralih ke lampu LED. Lighting designer yang baik adalah yang selalu mengikuti perkembangan teknologi lampu karena dengan perkembangan teknologi, desain yang ingin dicapai bisa lebih maksimal dan bervariasi.


“It’s a new world of lighting. People have to think about it more than ever.”

- Joseph Rey-Barreau,
Lighting designer and architect

Architectural Lighting Design


"Pak, gambar titik lampunya udah jadi belum? Kok lama banget sih, kan cuma nambahin titik lampu aja"

. . . . . . . .

I hate that question, i mean like, really really hate.





Memang sih, terkadang owner dari proyek kita belum paham dengan apa yang sebenarnya kita, as a lighting designer, lakukan dibalik titik lampu tersebut.

Di dalam sebuah ruangan saja, kita harus menganalisis fungsi ruangan, pergerakan pengguna ruangnya, skala spasialnya, elemen interior/arsitekturnya, dan banyak hal lain yang juga harus diperhatikan sebelum kita menentukan titik lampu di ruangan itu.

Jadi bukan hanya sekedar lihat ruangan, luasannya berapa, tentuin titik lampunya, karena kalo sekedar kayak gitu, apa bedanya titik lampu by lighting designer dengan titik lampu by ME?

Lighting by specialist akan lebih mengarah kepada serving human needs, sedangkan lighting by ME biasanya hanya untuk room needs, dalam artian kebutuhan ruang ya hanya sekedar terang, tidak gelap, yaudah selesai. Tapi dalam konteks special lighting, terang itu relatif, yang lebih penting adalah fungsi dan kegiatan manusia di dalam ruang tersebut bisa diakomodasi dengan cahaya yang mencukupi, nyaman dan estetis.

Itu saja baru dari segi fungsi ruangan, masih banyak lagi faktor-faktor lain yang harus diperhatikan seorang lighting designer, we’ll get to that later.

The point is, lighting design is not as simple as it looks, sama seperti arsitektur atau interior design, lighting design juga berkutat dengan hal yang subyektif, terkadang ada orang yang suka dengan pencahayaan terang, ada yang suka lebih redup, sama seperti dalam hal interior design ada orang yang suka interior minimalis, ada yang suka model klasik. Disinilah peran lighting designer untuk mengedukasi si pemilik proyek agar memahami bahwa lighting design itu bukan sekedar “terang”.



“Lighting design is not just about the light, but it also about the shade, and the challange in lighting design is to create a space using both light and shade”

Sunday, 19 February 2017

Introduction

Hello everyone,
Welcome to my blog!

Do you guys know something about a profession called architectural lighting designer?

I think most of you didn't know about this profession, or maybe you already heard about it but still don't know exactly what we are doing.

So i'm thinking to write and share my knowledge about my profession, which is architectural lighting designer, because in architecture industry (especially in Indonesia where i struggling to make money) people still underestimate this niche industry called lighting design.

Well.. yeah lighting is just a tiny portion of a big scale project, but hey, in another country they already taking it seriously, especially after sustainable design, energy efficient design, and that kind of things become viral.

So here i am, sharing my knowledge in this blog hoping it will give you a new perspective in architectural industry and maybe can inspire you to start a career in lighting industry (maybe? why not?) LOL

Alright! Let's turn the lights on!